IDENTIFIKASI TEMPAT PERINDUKAN LARVA NYAMUK Anopheles sp VEKTOR MALARIA SEBAGAI ALTERATIF SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATA KULIAH PARASITOLOGI
Abstrak
Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Identifikasi Tempat Perindukan Larva Nyamuk Anopheles Vektor Malaria Di Gampoeng Paya Cut Kecamatan Peusangan Bireuen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tempat perindukkan larva Anopheles yang terdapat di Gampoeng Beurawe dan mengidentifikasi jenis larva Anopheles yang ditemukan di semua tempat perindukan di Gampoeng Beurawe. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2013 di Gampoeng Paya Cut Kecamatan Peusangan Bireuen dan identifikasi larva nyamuk dilakukan di Laboratorium MIPA Ulmuslim Bireuen. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, penentuan lokasi dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Stasiun pengamatan 1 berupa selokan air tergenang, stasiun pengamatan 2 rawa-rawa dan stasiun pengamatan 3 payau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis larva yang ditemukan adalah Anopheles sundaicus vektor malaria pada ketiga stasiun pengamatan tempat perindukan larva nyamuk Anopheles di Gampoeng Paya Cut Kecamatan Peusangan Bireuen. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ditemukannya larva Anopheles sundaicus vektor penyakit malaria di semua stasiun pengamatan di Gampoeng Paya Cut Kecamatan Peusangan Bireuen.
Â
Kata Kunci : Tempat perindukan, larva Anopheles sundaicus, vektor malariaReferensi
Achmad, Umar, Fahmi. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Buku Kompas.
Anies 2006. Seri Lingkungan dan Penyakit: Manajemen Berbasis lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi penyakit menular, Jakarta: Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Brown, H.W. 1997. Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ke-3, Jakarta: Gramedia.
Chairuddin. 2004. Mencegah Malaria, Banda Aceh.
Chandra, Budiman. 2006, Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2001, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Dit. Jen.PPM-PL. Jakarta.
_________. 2003, Epidemiologi Malaria. Dit. Jen.PPM-PL. Jakarta.
Dinkes. 2008, Pedoman Tata Laksana Kasus Malaria, Dinas Kesehatan Aceh, Banda Aceh.
Effendi, H, 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Yogyakarta: Kanisius.
Gandahusada S, 2006, Parasitologi Kedokteran, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Natadisastra, Djaenuddin, Ridad Agoes. 2005. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC
Notoadmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
O, Connor CT, Soeparto Arwati. 1999. Kunci Bergambar Jentik Anopheles di Indonesia, Jakarta: Depkes RI.
Prabowo, A. 2009. MALARIA: Mencegah dan Mengatasinya, Jakarta: Puspa Swara.
Prianto, J. 2008. Atlas Parasitologi Kedokteran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Raharjo, M. Sutikno, SJ., Mardhihusodo. 2003. Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Sebaran Anopheles aconitus di Kabupaten Jepara. Dalam First Congress of Indonesia Mosquito Control Association in the Commemoration of Mosquito day. Yogyakarta. Hal 56-64.
Sembel T.D. 2009. Entomologi Kedokteran, Yogyakarta: ANDI.
Soekirno, M. Bang J.H., Sudomo., Pamayun C.P., and G.A Fleming. 1983. Bionomics of An. Sundaicus and other Anophelines Assoiciated with Malaria Coastal Areas of Bali (Indonesia). Sirkuler WHO/VBC/83.885.