PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REPRODUKSI MANUSIA YANG DIBELAJARKAN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MODEL JIGSAW DI SMA NEGERI 2 PEUSANGAN

Penulis

  • Darwani . Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa,  tanggapan siswa terhadap model kooperatif STAD dengan model Jigsaw, dan tanggapan siswa terhadap materi reproduksi manusia yang dibelajarkan dengan model kooperatif STAD dengan Jigsaw serta hubungan hasil belajar terhaadap tanggapan siswa terhadap penerapan model STAD dan Jigsaw di SMA Negeri 2 Peusangan. Metode yang digunakan adalah ekperimen dengan jumlah sampel 60 orang siswa terdiri dari 30 siswa kelas XI- A dan 30 siswa kelas  XI-B. Analisis data untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan uji t pada taraf signifikan 0,05, dan untuk tanggapan siswa dengan deskripsi. Hasil uji t diperoleh terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas dengan thitung = 2,369 dan ttabel = 1,645. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif STAD dan Jigsaw, Tanggapan siswa terhadap model kooperatif STAD 50,93% senang sedangkan kooperatif Jigsaw 47,37% senang. Tanggapan positif siswa yang diajarkan dengan model kooperatif STAD  43,5% senang, Tanggapan negatif siswa43% tidak senang. Tanggapan positif siswa yang diajarkan dengan model kooperatif Jigsaw 38,9% senang dan tanggapan negatif 37,9% tidak senang. Terdapat hubungan positif antara hasil belajar siswa dengan tanggapan siswa terhadap penerapan model kooperatif STAD dan Jigsaw.

 

Kata kunci : STAD, Jigsaw, Hasil Belajar, Tanggapan Siswa, Reproduksi Manusia

Referensi

Adnyana, P.B. (2004). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Bermodul yang Berwawasan STM dan Pengaruh Implementasinya Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA di Singaraja. Disertasi. tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas negeri Malang.

Aunurrahman (2009). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2001). Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing (a Revisien of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives).New York: Addison Wisley Longman Inc.

Anderson, R. A. (2002). Reforming science teaching: What research says about inquiry. Journal of Science Teacher Education, 13(1): 1-12.

Blosser, P.E. 1992. Using Cooperetive Learning in Science Education. CSMEE Bulletin 92-1 (ERIC Document SE 432).

Brooks, J.G.& M.G. Brooks. 1993. In Search of Understanding: The Case for Constructivist Claasrooms. Virginia: ASCD.

Carin, A.A. 1993. Teaching Modern Science (6th ed.). New York, Oxford: Maxwell Macmillan International.

Cheng, K. K., Thacker, B. A., & Cardenas, R. L. (2004). “Using online homework system enhances students learning of physics concepts in an introductory physics course”. American Journal of Physics, 72(11): 1447-1453.

Cosgrove, M. & Osborne, R. (2005). Lesson framework for teaching children’s ideas. In: R. Osborne & F. P. Freyberg (Eds.) Learning in Science: The Implication of Children’n Science. Portsmounth: Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Elliot, S.N., T.R. Kratochwill, J. Littlefield, & J.F. Travers. 1998. Educational Psychology: Effective Teaching and Effective Learning (2nd ed.). Madison: Brown and Benchmark.

Ghazali, A.S. 2001. Strategi Belajar Kooperatif dalam Belajar Mengajar. Sumber Belajar Kajian Teori dan Aplikasi. Nomor 1 Thn.2008

Gunawan, M.A. 2009. Pengaruh Penerapan Strategi STAD terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI di SMAN NW Pancor Tahun Pembelajaran 2007/2008.

Gall, M. D 2003). Educational Research An Introduction. Boston: Pearson Education Inc.

Hill, S. and Hill, T., 1990. The Cooperative Classroom (A guide to cooperative learning). Australia: Eleanor Curtain Publishing.

Hungerford, H. R., Volk, T. L., & Ramsey, J. M., (1990). Science-Technology-Society: Investigating and Evaluating STS Issues and Solution. Illinois: STIPES Publishing Co.

Jones, V. & L.S. Jones. 1998. Comprehensive Classroom Management: Creating Communities of Support and Solving Problems (5th ed.). Boston: Allyn and Bacon.

Klausmeier, H.J. 1980. Tutoring ti Uncrease Achievement and Motivation. Theory into Practice, XIX(1):51-57.

Koprowski, J.L. & N. Perigo. 2000. Cooperative Learning as a Tool to Teach Vertebrate Anatomy. The American Biology Teacher, 62(4): 282-284.

Lie, A. 1999. Metode Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Citra Media.

Lord.T.R., 2001. Reasoning for Using Cooperative Learning in Biology Teaching, The American Biology Teacher 63(1):30-38

Lundgren, L. 1994. Cooperative Learning in Science Classroom. Glencoe. New York: McGraw-Hill.

Noornia, A. 1997. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD pada Pengajaran Persen di Kelas VI SD Islam Al-Maarif 02 Pematang Singosari. Tesis tidak dipublikasikan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas negeri Malang.

Nur, M. & Wikandari, P.R., 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Edisi 3. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Nurhadi, B. Yasin, A. G. Senduk (2004). Pembelajaran Kontektual dan Penerapan dalam KBK. Penerbit Universitas Negeri Malang: Malang.

Orlich, D.C., R.J. Harder. R.C. Callahan, & H.W. Gibson. 1998. Teaching Straegies: A Guide to Better Instruction. New York: Houghton Mifflin Company.

Qadriyah, (2002). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMU Wahid Hasyim. Tesis, tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas negeri Malang.

Ratnaningsih, D., 2003. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model STAD dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Matematika SMU Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung.. Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

Raiser, R.A. & W.Dick. (1996). Instructional Planning: A Guide for Teacher (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.

Redjeki, S., (2007). Metode dan Pendekatan Dalam Pembelajaran Sains. Program Doktor Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusman, R. 2012. Model-Model Pembelajaran. Edisi Kedua Cetakan 5.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Subana, M., dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Syamsiah, N., 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif STAD Terhadap Prestasi Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 1 SMU Nehgeri 5 Malang. Skripsi, Tidak Diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning. (2nd ed.). Boston, London: Allyn and Bacon.

Slavin, R.E. 1997. Educational Psychology: Theory and Practice (5th ed.). USA: Allyn and Bacon.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana, N. 2004. Dasar-dasar Proses pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Susanto, 2003. Strategi Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah. Malang FMIPA. Universitas Negeri Malang.

Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming A Secondary School Science Teacher. Columbus: Merrill Publishing Co., A Bell & Howell Information Co.

Tuckman, B.W. 1999. Conducting Educational Research. 5th Edition. New York: Harcourt Brace College Publeshers.

Waston, S.B. & J.E. Marshall. 1995. Effects of Cooperative Incentives and Heterogeneous Arrangement on Achievement and Interaction of Cooperative Learning Groups in a Collge Life Science Course. Journal of Research in Science Teaching, 28(2): 141-146.

Yager, R.E. 2000. The Contructivist Learning Model. Second Published. The Science Teacher. Januari, p:44-45.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2016-01-11