PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI MAN 3 BIREUEN

Penulis

  • Soleh Ritonga

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap keterampilan  proses  sains dan  hasil belajar siswa pada materi jaringan tumbuhan dikelas XI MAN 3 Bireuen.  Keterampilan  proses  sains  yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan pengamatan,  berhipotesis,  merencanakan  percobaan,  menerapkan  konsep,  dan berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan dikelas XI MAN 3 Bireuen dengan  metode  kuasi  eksperimen  yang  menggunakan  desain  pretest-posttes control group design. Teknik pengambilan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling (sampel penunjuk). Sampel   penelitian   meliputi   kelompok   eksperimen berjumlah  30  siswa  dengan  menggunakan  pendekatan  inkuiri  terstruktur dan untuk  kelompok  kontrol  berjumlah  30  siswa  dengan  menggunakan  metode konvensional. Analisis data posttest diperoleh hasil t-hitung  sebesar 2,369 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,645 maka t-hitung > t-tabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap keterampilan  proses  sains dan hasil belajar  siswa  pada materi  jaringan tumbuhan. Dikelas XI MAN 3 Bireuen.

 

Kata kunci         : Inkuiri Terstruktur, Keterampilan Proses Sains, Hasil belajar, Jaringan Tumbuhan.

Referensi

Amien. M. (2007) Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery dan Inquiryâ€. Jakarta. Depdikbud. Dirjen Dikti P2LPTK.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Corebima, A.D. (2010). “Berdayakan Keterampilan Berpikir selama Pembelajaran Sains Demi Masa Depan Kitaâ€. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Sains di Prodi Pendidikan Sains PPs UNESA pada 16 Januari 2010.

Dahar, Ratna Wilis. (2009) Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dimyati dan Mujiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.

Jihad, Asep & Abdul Haris. (2009) Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo.

Liewellyn, D. (2013). Teaching High School Science Through Inquiry and Argumentation: Second Edition. USA: Corwin Press.

Muamar, M.R. & Rahmi. (2017). Analisis Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Kognitif Siswa melalui Metode Praktikum. Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol. V No.1. (Online)( http://jfkip.umuslim.ac.id/index.php/jupa/article/view/204)

Ronny.(2004) Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Rustaman, Nuryani Y. (2007) Keterampilan Proses Sains. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI (online)(http://www.keterampilan_proses_sains.upi.com) Diakses 25 Juni 2011)

Samatowa, U. (2011) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sardiman A.M. (2010) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Subana & Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Trianto. (2008) Mendesain Pembelajaran Konteksual (Kontekstual Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-05-01