FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN MATA PELAJARAN IPS DI SMP KOTA BANDA ACEH

Penulis

  • Ratna Siswati Guru SMKN 1 Al-Mubarkeya Aceh Besar
  • Mahdalena Mahdalena Guru SMKN 1 Al-Mubarkeya Aceh Besar

Abstrak

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi atas rendahnya mutu pendidikan selalu dituju kepada guru. Padahal masih banyak faktor lain yang mendukung terhadap terbentuknya pendidikan yang bermutu untuk berbagai jenjang pendidikan. Kondisi ini menarik untuk dikaji melalui suatu penelitian yang difokuskan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kota Banda Aceh. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Apa faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan IPS pada SMP di Kota Banda Aceh, (2) Bagaimana model sebagai alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut?. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor penyebab rendahnya mutu, serta faktor dominan mempengaruhi mutu pendidikan, serta model alternatif solusi yang dapat ditawarkan. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah para pelaku pendidikan yaitu: guru, kepala sekolah, pegawai Dinas Pendidikan, serta tokoh-tokoh yang terkait dengan pendidikan di Kota Banda Aceh. Penentuan sampel mengunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informasi/data penelitian selanjutnya akan di analisis melalui data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan mata pelajaran IPS di SMP Kota Banda Aceh adalah faktor internal yaitu indikator motifasi berprestasi (77,78%), dan faktor ekternal yaitu indikator guru (72,22). Model yang dapat ditawarkan berupa: (1) untuk faktor internal (indikator motifasi berprestasi) berupa perbaharui metode, model dan type pembelajaran melalui hal-hal atau media yang disukai siswa. (2) Untuk faktor eksternal (indikator guru) dapat dilakukan melalui: (a) kegiatan penyegaran guru melalui pendalaman materi, workshop, pelatihan dan lainnya untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru, (b) membuka program/jurusan yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga pengajar (guru) oleh Perguruan Tinggi/LPTK khususnya guru pendidikan IPS, (c) pemanfaatan hasil penelitian (research based) sebagai dasar kebijakan bagi dinas pendidikan dan instansi terkait dalam penentuan program serta kegiatan peningkatan mutu guru sehingga program dan kegiatan tersebut benar-benar berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.

 

Kata Kunci: Mutu Pendidikan

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-08-14