FRAKSINASI OLEIN DAN STEARIN MINYAK SAWIT KASAR (CPO) MENGGUNAKAN PELARUT ORGANIK
Abstract
Fraksinasi olein dan stearin sering dilakukan dengan menggunakan metode dry fractionation. Disamping itu, sebenarnya olein dan stearin dapat juga dipisahkan dengan menggunakan beberapa metode yang lain, salah satu diantaranya adalah fraksinasi menggunakan pelarut (Solvent fractination). Solvent fractination ini relatif mudah karena menggunakan pelarut yang mampu membuat olein tetap terlarut, sementara stearin mengalami kristalisasi. Pencampuran suatu pelarut organik tertentu dengan CPO akan mengakibatkan olein dan stearin menjadi terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi ruang, fraksinasi olein dan stearin dari dalam CPO dapat dilakukan dengan metode kristalisasi melalui bantuan suatu pelarut organik yang tepat. Penggunaan pelarut aseton relatif lebih baik dari pelarut heksana dalam proses fraksinasi olein dan stearin dari segi waktu dan jumlah produk yang dihasilkan. Perbandingan volume CPO terhadap pelarut aseton yang paling sesuai adalah 1:3, satu bagian volume CPO per tiga bagian volume pelarut.
Kata kunci: fraksinasi, olein, stearin, pelarut organic
References
Basiron. 2005. Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Industri Hilir kelapa Sawit. Bogor: MAKSI
Muchtadi 1992. Karakterisasi Komponen Intrinsik Utama Buah Sawit (Elaeis guineensis, JACQ) Dalam Rangka Optimasi Proses Ekstraksi Minyak dan Pemanfaatan Provitamin A. Disertasi, Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Moran & Rajah, 1994. Hydrogenation of Fats and Oils. Elsevier Applied Science. London.
Pangabean, Andi G. 2009. Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, Departemen Ilmu Dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor
Wardi, 2008, Pengembangan Produk Minyak Sawit Merah (Msm) Dan Introduksi Pemasarannya, Departemen Ilmu Dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor