KEMAMPUAN LITERASI SAINS MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR SAINS

Penulis

  • Sarah Fazilla Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Abstrak

Literasi sains merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai mahasiswa PGSD, karena berpengaruh terhadap proses pembelajaran IPA di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains dan mahasiswa PGSD. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan subyek penelitian berjumlah 74 orang, 38 mahasiswa berasal dari unit A dan 36 mahasiswa dari unit B. Instrumen yang digunakan berupa soal tes literasi sains berjumlah 20 soal berbentuk pilihan berganda yang dilengkapi alasan atau keterangan lainnya untuk memperkuat jawaban yang diberikan, angket, serta wawancara. Teknik pengolahan data yang dilakukan meliputi penentuan batas ketercapaian literasi sains, pemberian skor setiap soal, pengubahan skor menjadi nilai, pengelompokkan subyek penelitan berdasarkan nilai yang diperoleh, serta analisis dan kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa untuk unit A terdapat sebanyak 25 orang (52,6,7%) dan unit B sebanyak 26 orang (61%)  sudah mencapai literai sains dan sisanya sebanyak 18 orang pada unit A (47,3%) dan 14 orang unit B (38,8%) belum mencapai literasi. Literasi sains yang belum tercapai kebanyakan subyek penelitian terutama pada konteks gerak, hukum newton, pesawat sederhana. Adapun konteks yang mayoritas sudah tercapai pada pengukuran, kalor, gelombang. Upaya mengatasi rendahnya literasi sains mahasiswa PGSD dilakukan melalui penataan ruang lingkup materi yang diberikan serta proses perkuliahan yang dilakukan, memilih media yang tepat serta penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan konsep IPA. 

Referensi

Adisendjaja, Y. H. Analisis buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains.[Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/D%20-%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20BIOLOGI/195512191980021%20-%20YUSUF%20HILMI%20ADISENDJAJA/PENELITIAN%20ANALISIS%20BUKU%20LITERASI%20SAINS.pdf (Diakses 10 Agustus 2016)

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Emiliannur. 2010. Literacy Science. (online) Tersedia:http://emiliannur.wordpress.com/2010/06/20/literacy_science. [Diakses 05 Sseptember 2016].

Ekohariadi. 2009. Perkembangan Kemampuan Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun Berdasarkan Data Studi PISA. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan

Departemen PendidikanNasional.

Firman, H. 2007. Laporan Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Balitbang Depdiknas.

Mu’addab, H. 2010. Literacy Sains (Potret Permasalahan Pembelajaran Sains di Indonesia). [Online]. Tersedia: http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/02/13/literacy-sains-potret-permasalahan-pembelajaran-sains-di-indonesia/. [11 Agustus 2016].

PISA. 2000. The PISA 2000 Assesment of Reading,

Mathematical and Scientific Literacy. [Online]. Tersedia:http://www.pisa.oecd.org/dataoecd/44/63/33692793.pdf. [26 Februari 2011].

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito.

Sujana, A, dkk. 2014. Literasi Kimia Mahasiswa PGSD dan Guru IPA Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 3 No.1 (2014). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii(Diakses 20 Agustus 2016)

Sukmadinata. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Udin S. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-07-21