PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN MORANCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

  • Marlinda Marlinda Universitas Almuslim
  • Hambali Hambali Unversitas Almuslim

Abstract

Meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce menggunakan media pembelajaran pada kelompok A (4-5 tahun) di TK Negeri Pembina Blang Mangat Kecamatan Blang Mangat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Model penelitian PTK. Subjek penelitian ini yaitu anak Kelompok A (4-5 tahun) di TK Negeri Pembina Blang Mangat Kecamatan Blang Mangat, sejumlah 16 anak. Objek penelitian adalah meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meronce yang dilakukan dengan meronce menggunakan berbagai media yang dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Peningkatan dapat dilihat pada hasil penelitian untuk kondisi pra tindakan dilihat dari segi kecermatan (47,9%) dari segi kecepatan (43,7%). Setelah dilakukan penelitian pada siklus I hasil kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan morence dengan berbagai media mengalami peningkatan, yang dapat dilihat dari segi kecermatan (56,2%) dari segi kecepatan (58,5%), Pada siklus II meningkat dari pertemuan sebelumnya segi kecermatan (87,5%) dari segi kecepatan (85,4%), sehingga penelitian ini dihentikan karena sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan. Kata Kunci: motorik halus, meronce, media pembelajaran, anak usia dini

References

1] Uu Nomor 20 Tahun 2003, “Sistem Pendidikan Nasional,” Jakarta Direktorat Pendidik. Menengah Umum, 2003, Doi: 10.1016/J.Ypmed.2008.01.025.
[2] E. Syaodih And H. Handayani, “Developing Assertive Ability Of Young Children As A Countermeasure Effort For Bullying Behaviour,” 2017, Doi: 10.2991/Icece-16.2017.28.
[3] A. Ismail, Education Games Menjadi Cerdas Dan Ceria Dengan Permainan Edukatif. 2009.
[4] B. Sujiono, M. S. Sumantri, And T. Chandrawati, “Hakikat Perkembangan Motorik Anak,” Modul Metod. Pengemb. Fis., 2014.
[5] E. N. Utami, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Kegiatan Meronce,” Ceria (Cerdas Energik Responsif Inov. Adapt., 2018, Doi: 10.22460/Ceria.V1i1.P15-22.
[6] Sujarwo, “Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak Usia 4-6 Tahun,” J. Pendidik. Jasm. Indones., 2015, Doi: 10.21831.
[7] K. Suarca, S. Soetjiningsih, And I. E. Ardjana, “Kecerdasan Majemuk Pada Anak,” Sari Pediatr., 2016, Doi: 10.14238/Sp7.2.2005.85-92.
[8] J. W. Santrock, “Masa Perkembangan Anak: Children,” 2. 2011, Doi: 10.1016/J.Matchemphys.2003.11.036.
[9] M. Jamaris, “Pengembangan Instrumen Baku Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini,” Param. J. Pendidik. Univ. Negeri Jakarta, 2014, Doi: 10.21009/Parameter.252.08.
[10] A. Ma’mum And Y. M. Saputra, “Perkembangan Gerak Dan Belajar Gerak,” Perkemb. Gerak Dan Belajar Gerak, 2000.
[11] Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. 1997.
[12] Sujiono. Dkk., “Metode Pengembangan Kognitif,” Jakarta Univ. Terbuka, 2010.
[13] W. Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori & Praktek Ktsp). 2008.
Published
2020-03-15