HORMON DAN PERANNYA DALAM DINAMIKA FOLIKULER PADA HEWAN DOMESTIK
Abstract
Dinamika folikuler atau sering disebut dengan gelombang folikuler merupakan suatu perkembangan folikel (folikulogenesis) meliputi pertumbuhan serentak sekelompok folikel, satu diantaranya akan menjadi folikel dominan, mencapai ukuran terbesar, serta akan menekan perkembangan folikel-folikel lain. Folikulogenesis adalah proses yang bertanggung jawab untuk perkembangan folikel ovulatori dan pelepasan satu atau lebih oosit pada interval tertentu pada keseluruhan siklus reproduksi hewan betina. Jumlah gelombang per siklus tidak tergantung pada usia atau breed hewan. Gelombang folikel terdiri dari kelompok folikel yang mengalami perkembangan serentak selama fase akhir pertumbuhan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui hormon apa saja yang terlibat dalam proses tersebut serta peranannya. Dinamika folikuler di negara maju sudah di aplikasikan dalam memantau fertilitas dan manipulasi reproduksi, sehingga dengan pengetahuan tersebut juga akan dapat menambah pengetahuan fungsi ovarium pada hewan.
Kata kunci : hormon, dinamika folikuler, hewan domesticReferences
Baker, T.G. (1982). Oogenesis and Ovulation. In C.R. Austin and R.V. Short (Eds). Reproduction in Mammals. Cambridge University Press, Cambridge. Halaman : 55-70
Evans, A.C.O. (2003). Characteristics of ovarian follicle development in domestic animals. Reprod. Dom. Anim. (38): 240–246.
Fortune, J.E. (1993). Follicular dynamics during the bovine estrous cycle: A limiting factor in improvement of fertility. Animal Reproduction Science. (33): 111-125.
Gordon, I. (2003). Laboratory Production of Cattle Embryos. 2nd edition. CAB International, Oxon. Halaman : 42-73.
Guerin, J.F. (2004). Folliculogenesis and Ovulation. http://www.gfmer.ch/Books/ Reproductive_health/Contents.html. [1 Desember 2006].
Hariadi, M. (2005). Aplikasi Gelombang Folikuler pada Program Peningkatan Reproduktivitas Ternak. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Reproduksi Ternak pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. 19 November 2005.
Inskeep, E.K. (2004). Preovulatory, postovulatory, and postmaternal recognition effects of concentrations of progesterone on embryonic survival in the cow. J. Anim. Sci. 82 (13): E24-E39.
Jainudeen, M.R. and E.S.E. Hafez. (2000). Cattle and Buffalo. In B. Hafez, and E.S.E. Hafez (Eds.). Reproduction in Farm Animals. Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia. Halaman : 159-171.
[MAH] Merck Animal Health. (2012). Hormonal regulation of reproduction in cattle. http://www.partners-in-reproduction.com/reproduction-cattle/ hormonal-regulation.asp. [13 Januari 2012].
Maidaswar. (2007). Efisiensi Superovulasi pada Sapi Melalui Sinkronisasi Gelombang Folikel dan Ovulasi. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Noseir, W.M.B. (2003). Ovarian follicular activity and hormonal profile during estrous cycle in cows: the development of 2 versus 3 waves. Reproduction Biology and Endocrinology. (1):50-56.
Patil, M., K.P. Khillare, S.K. Sahatpure, and M.D. Meshram. (2007). Follicular dynamics in crossbred cows undergoing prostaglandin induced luteolysis. Veterinary World. 1 (2): 42-44.
Pursley, J.R., M.O. Mee, and M.C. Wiltbank. (1995)
Synchronization of ovulation in dairy cows using PGF2α and GnRH. Theriogenology. (44): 915-923.
Senger, P.L. (2003). Pathways to Pregnancy and Parturition. 2nd revision edition. Washington State University Research & Technology Park. Current Conceptions Inc., Washington. Halaman : 210–230
Siregar, T.N. (2010b). Fisiologi Reproduksi Hewan Betina. Syiah Kuala University Press, Banda Aceh. Halaman : 25-39.
Townson, D.H., P.C.W. Tsang, W.R. Butler, M. Frajblat, L.C. Griel Jr, C.J. Johnson, R.A. Milvae, G.M. Niksic, and J.L. Pate. (2002). Relationship of fertility to ovarian follicular waves before breeding in dairy cows. J. Anim. Sci. (80): 1053–1058.
Twaqiramungu, H., L.A. Guilbault, and J.G. Proulx. (1995). Influence of corpus luteum and induced ovulation on ovarian follicular dynamics in post partum cyclic cows treated buserelin and cloprostenal. J. Anim. Sci. (72): 1796–1805.