PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI VIRUS PADA SISWA KELAS X IPA-1 SMA NEGERI 5 LANGSA PADA MASA NEW NORMAL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar biologi peserta didik kelas X IPA-1 SMA Negeri 5 Langsa Tahun Pelajaran 2020/2021 melalui penggunaan metode permainan mencari pasangan pada materi Virus. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan yang dilaksanakan pada September sampai dengan November. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus, dengan 4 kali pertemuan. Alat pengumpulan data dilakukan dengan tes evaluasi dan lembar observasi tentang aktifitas peserta didik pada saat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penggunaan metode permainan mencari pasangan pada pembelajaran Biologi terutama pada materi Virus memiliki peran yang sangat penting, hal ini terkait dengan karakteristik materi virus yang selama ini bersifat hafalan menjadi materi yang menyenangkan jika dipelajari sambil bermain; (2) penggunaan metode permainan mencari pasangan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar, peranan guru yang selama ini dominan di dalam kelas dapat dikurangi. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa aktivitas peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sebelum dan setelah menggunakan media gambar meningkat dari siklus I (49,31%) dan pada siklus II (81,19%); (3) pada saat pembelajaran Biologi menggunakan metode permainan mencari pasangan peserta didik menjadi lebih semangat dalam pembelajaran dan pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik. Hal ini ditandai dengan peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik pada kondisi awal adalah 58,47 menjadi 60,5 pada siklus I dan 79,11 pada siklus II; (4) peningkatan hasil belajar sejarah juga dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang tuntas pada kondisi awal sebeanyak 7 peserta didik (21,875%) menjadi 16 orang (56,25 %) pada siklus I hasil ini belum mencapai indikator ketercapaian yang ditentukan peneliti sehingga dilanjutkan pada siklus II. Pada akhir siklus II menjadi 26 (81,25%).