INFEKSI NEMATODA USUS PADA SISWA KELAS I, II DAN III SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) PERTIWI LAMGAROT KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Penulis

  • Rahmayanti Rahmayanti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Almuslim

Abstrak

Infeksi Nematoda Ususyang ditularkan melalui tanahmasih merupakan masalah penting pada kesehatan masyarakat, khususnya di negara berkembang termasuk Indonesia. NematodaUsuspenyebab kecacingan yang ditularkan melalui tanah yang sering dijumpai pada anak usia Sekolah Dasar yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan Hookworm (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui infeksiNematodaUsus padasiswakelas I, II dan III SDN Pertiwi Lamgarot Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I, II dan III SDN Pertiwi sebanyak 125 orang, sampel berjumlah 95 orang diambil secara proportional sampling. Data diperoleh dengan2 carayaitu : data primer yaitu melakukan pemeriksaan tinja responden dengan menggunakan metode Kato-Kaztdan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak SDN Pertiwi lamgarot, mengenai jumlah dan karakteristik siswa juga dari instansi yang terkait. Data dianalisis dengan memakai rumus untuk menghitun gprevalensi cacingan dapat berupa prevalensi seluruh jenis cacing atau per jenis cacing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 siswa positif terinfeksi Nematoda Ususdengan tingkat prevalensi 33,68%. Terdiri dari 23,16% infeksi tunggal dan 10,53% infeksi ganda. Kata kunci: Infeksi, NematodaUsus.

Referensi

Albert, B. 2006. Sabin Vaccine Institute 1889 F Street. N W Suite 200S.

Washington DC. www//http: DPDx, the parasitology Website, 2013

Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran, EGC, Jakarta.

Bruckner. 1996. Diagnostik Kedokteran, Alih Bahasa Mahimin, Cetakan I, EGC, Jakarta.

Dachi, R.A. 2005. Hubungan Perilaku Anak Sekolah Dasar No.174593 Hatoguan Terhadap Infeksi Cacing Perut Di Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2005. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia, 1 : 35 – 41

Depkes RI, 2004. Pedoman Umum Program Nasional Pemberantasan Cacingan di Era Desentralisasi, Jakarta.

________. 2006. Pedoman Program Pemberantasan Penyakit Kecacingan, Jakarta

Djaenudin dan Agoes, R. 2005. Parasitologi Kedokteran (Di Tinjau dari Organ Yang Diserang), buku kedokteran EGC, Jakarta.

DPDx. 2013, Trichuriasis. Tersedia Padahttp://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/Trichuriasis.htm. Diakses Pada Tanggal 11 Februari 2013.

Gandahusada S, Ilahude H, Herry D dan Pribadi W. 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi III, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta

Gunawan, A.T. 2002. Profil Infeksi Telur Cacing Pada Balita Di Kecamatan Banyumas. Program Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hendrawan, N. 1997. Infeksi Cacing. Raneka Cipta, Jakarta.

Heru, S. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran EGC, Jakarta.

Ibidapo, C.A, and Okwa, O. (2008). The prevalence and intensity of soil transmitted helminths in rural community, lagos suburb, south west Nigeria. International Journal Of Agriculture & Biology, 10 : 89 – 92.

Irianto. 2009. Parasitologi(Berbagai Penyakit yang Mempengaruhi Manusia), CV.Yrama Widya, Bandung.

Jalaluddin. 2009. Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Tersedia pada http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6730/1/09E01727.pdf. Di akses 28 Agustus 2013.

Maharani, A. 2005. Infeksi Nematoda Usus Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Karang Mulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal. Jurnal Kedokteran Yarsi (15) 1: 24 – 34.

Majid, A. 2001. Mencegah Jangkitan Cacing. Pusat Racun Negara, USM. Tersedia Pada http://prn.usm.mv/bulletin/kosmik/2000. Diakses 22 September 2013.

Martianto, D. 2005. Menjadikan UKS sebagai upaya promosi tumbuh kembang anak didik. Gajah Mada University Press.

Maryanti. 2006. Hubungan Perilaku Pemakaian APD dan Kebersihan Diri Dengan Kejadian Infeksi Cacing Tambang. Tesedia Padahttp://www.library@unair.ac.id. Diakses 23 September 2013.

Nadesul, H. 1997. Bagaimana Kalau Kecacingan, Puspa Swara, Jakarta

Noakes, C. and Bundy DA, (1994). Does helminth infection affect mental processing academic achievement?, Parasitol Today, 10 : 14 – 8.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodelogi Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

____________. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta.

____________. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Kesatu. Rineka Cipta. Jakarta.

Onggowaluyo. 2002. Parasitologi Medik I Helmintologi, Fakultas Kedokteran EGC, Jakarta.

Poespoprodjo, JR dan Sadjimin, T. 2002. Hubungan antara tanda dan gejala penyakit cacing dan kejadian kecacingan pada anak usia sekolah dasar di kecamatan Ampama kota kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Jurnal Epidemiologi Indonesia 4 : 9 – 15.

Robertson L.J, Crompton D.W.T, Sanjur, D. and Neshiem, M.C. 1992. Trichiuris trichiura and the growth of primary school in Panama. Tran R Soc Trop Med Hyg, 86: 656-7.

Saldiva, S.R. Silveira, A.S. Philippi, S.T,Torres, D.M. Mangini, A.C. Dias, R.M. da Silva, R.M. Buratini M.N. and Massad, E. 1999. Ascaris-Trichuris assosiation and malnutrition in Brazilian Children. Paediatr Perinat Epidemiol, 13 : 89-98.

Soedarto. 2008. Parasitologi Klinik, Airlangga Universitas Press, Jakarta.

Tjitra, E. 2005. Penelitian “Soil Transmitted Helminths” di Indonesia, Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes R.I.

WHO. 2012. Intestinal worms, Soil Transmitte Helminths.http://www.who.int/intestinal_worms/en/.

World Food Programme. 2006. Pemberantasan Kecacingan Anak Usia Sekolah Dasar, Banda Aceh.

Diterbitkan

2015-06-01

Terbitan

Bagian

Artikel