MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP PADA SMP NEGERI 2 PEUDADA
Abstrak
Laporan hasil penelitian ini menyangkut dengan Kompetensi Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Workshop pada SMP Negeri 2 Peudada yang diberi judul “Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Workshop pada SMP Negeri 2 Peudada.†Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Workshop pada SMP Negeri 2 Peudada. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada SMP Negeri 2 Peudada melalui Workshop. Jenis penelitian tindakan yang dipilih adalah jenis emansipatori. Jenis emansipatori ini dianggap paling tepat karena penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalah pada wilayah kerja penliti sendiri berdasarkan pengalaman sehari-hari. Subjek penelitian ini adalah guru-guru pada SMP Negeri 2 Peudada yang berjumlah 37 orang, yang terdiri atas 33 orang guru tetap, dan 11 orang guru tidak tetap. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan kemampuan guru dalam menetapkan KKM pada siklus I belum menunjukkan hasil sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Setelah diadakan refleksi terhadap hasil yang diperoleh, diputuskan untuk memperbaiki dari segi kegiatan Workshop terutama memperjelas tentang aspek-aspek yang belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dari hasil tersebut tampak secara umum guru membuat KKM per KD, dan tidak per indikator, dan dari 32 orang ikut Workshop, 5 orang tidak bisa menyerahkan hasil yang mungkin karena kesiapan fisik, mental, bahan, dan laptop memang kurang. Dari masalah tersebut, diputuskan untuk memperbaiki beberapa langkah dalam siklus I, yakni memfokuskan pada penetapan KKM per indikator, yang belum menyerahkan hasil, dan peningkatan sarana / bahan diadakan pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata secara umum dalam penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal pada siklus II berada pada amat baik ( rata-rata 93,25 ), namun ada satu aspek yang belum bisa 100 % , bahkan berada pada Kriteria cukup yaitu pada aspek 2 ( KKM dibuat per indikator, kemudian KI, SK, terakhir mata pelajaran ). Untuk hal ini dapat saya jelaskan bahwa pada SMP Negeri 2 Peudada, 12 orang guru tidak tetap (pengabdi ) kesulitan dalam mengembangkan silabus, RPP, dan penetapan indikator pada KI, SK, dan mata pelajaran, sehingga akhirnya KKM dibuat tidak per indikator. Respon guru terhadap penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal melalui Workshop. Penilaian ini penting dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang respon guru terhadap kegiatan Workshop yang telah di harapkan dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal. Jika kita lihat dari nilai atau prosentase guru yang dapat menetapkan KKM dengan memenuhi mekanisme dari kajian awal, siklus I, dan siklus II adalah 6 %, 83,75 %, dan kemudian 93,25 % ini menunjukkan peningkatan yang sangat berarti. Jadi dapat dikatakan bahwa respon guru sangat positip. Oleh karena itu, penerapannya perlu dilanjutkan dalam kegiatan-kegiatan yang lain.
Â
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Workshop.
Referensi
Boediono, 1998. Pembinaan Profesi Guru dan Psikologi Pembinaan Personalia, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Daradjat, Zakiyah. 1980. Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.
Dewi, Kurniawati Eni . 2009. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Dan Sastra Indonesia Dengan Pendekatan Tematis. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Depdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2005. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007a tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran SMP. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Depdiknas.
Mathis dan Jackson . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Prokton and W.M. Thornton 1983. Latihan Kerja Buku Pegangan Bagi Para Manager. Jakarta : Bina Aksara.
Simamora, Henry. 1995. Managemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YPKN.
Sudibyo, Bambang. ........... Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Sungkowo M, ........... Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.