PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI 9 JANGKA

Penulis

  • Susi Nadea Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Al-Muslim
  • Asrul Karim Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Al-Muslim

Abstrak

Berdasarkan observasi awal dan wawancara, peneliti memperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika siswa khususnya dalam mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan masih rendah. Siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran. Dari hasil ulangan harian (UH) siswa, terlihat bahwa 70% siswa mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 67, sehingga setiap selesai ulangan guru harus melakukan remedial untuk mencapai nilai KKM. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kerja sama siswa dan mengarahkan siswa untuk aktif. Salah satu model pembelajaran yang sangat cocok diterapkan yaitu model pembelajaran Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu The Power of Two. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 9 Jangka yang berjumlah 12 siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes, observasi, wawancara dan catatan lapangan. Model pembelajaran The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 9 Jangka pada penjumlahan dan pengurangan pecahan. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan pada siklus I mencapai 66,67%, dan pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 83,33%. Aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat setelah menggunakan model pembelajaran The Power Of Two. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang pengamat terhadap aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan siklus I yaitu 88,18% dan 78,18%, dan pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 93,63% dan 91,71%. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model The Power Of Two pada materi materi penjumlahan dan pengurangan pecahan sangat positif

Referensi

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmad, 2005. Pembelajaran Kooperatif. http:www./wm diakses 25 juli 2011.

Asri, Budianingsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Yokyakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Mata Pelajaran Matematika. Jakarta.

brahim, M. Dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universiti Press.

Maidiyah. E & Usman. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Darussalam : Universitas Syiah Kuala.

Moleong, 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Resdakarya.

Ngalim, Purwanto. 2006. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2003. Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Konterporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumarmo. 2000. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk meningkatkan Kemampuan Intelektual Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar. Laporan Penelitian. Bandung: Lembaga Penelitian.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Jogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim FKIP. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Matangglumpangdua: Universitas Almuslim

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta.

Wiraatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yamin, Marthinis, 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-03-30